9.23.2008

Pasrah dan Ikhlas

sejenak ku merenung..saat usai shalat tadi. sajadah masih terbentang dan mukena pun belum kulipat sempurna.
ada sedikit tertoreh luka yang baru saja nyaris mampu kukubur sempurna, ahhh...sekelebat wajah itu muncul lagi.
renunganku ini ..Tuhan...bukan untuk menghujatMu...ampuni aku ya Rabb
diri yang hanya sebutir pasir dari sekian banyak ciptaanMu yang Maha Dahsyat...
Tak mampu..tak mampu... kuhela lagi nafasku dengan berat..
hentakan jantung ini seakan ikut merasakan betapa langkah-langkah ini semakin hari semakin jauh...jauh...
kemanakah arahku Tuhan....mampukah ku menggapaiMu..
sementara di arah sana...sebuah anak panah melesat tak mampu kuraih..
.. aku telah gagal ya Rabb?
jemari ini lemas sudah..tak sanggup lagi menahan anak panah yang telanjur lepas..
bahkan langkah kaki pun tak sanggup lagi mengejar bayang-bayang kelam...di sana..di sana..
Duh Gusti....mampukah kukubur semuanya itu...
sedangkan aku begitu lemah untuk tetap bertahan dalam kesenyapan..
dia..Rabb..telah ribuan kali kuadukan kepadaMu....bagaimana dengan nasibnya...
aku tak mampu..aku tak sanggup...aku tak dapat meraihnya lagi...
dalam diamku ini kali ini...akankah Kau kabulkan doaku Rabb??
Aku rindu dia...
Aku ingin dia kembali..
Aku tahu...aku tak bisa...
karena menurutMu..inilah yang terbaik untuk dia dan juga untukku..
Rabb...dalam sepiku...kumohon kuatkan aku ...sampai ajal menjemputku

* Dalam doa hamba memohon untuk mampu mengikhlaskan kepergiannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sobat Bunda semua, terimakasih sudah bersedia meninggalkan komentar. Mau nyampein kritik juga boleh... Monggo tak perlu ragu-ragu.
Jika ada kekeliruan, mohon dimaafkan yaaa