2.27.2009

PlasticBag -Tas Blacu dan Gaya Hidup

Tahukah sobat, hari ini dalam rangka mencintai lingkungan kita diminta untuk berbelanja tanpa menggunakan kemasan kantong plastik "kresek". Sebagai gantinya silakan sobat bawa kranjang dari rumah atau tas dari kain blacu untuk membawa belanjaan kalian semua.
Di salahsatu pusat perbelanjaan di Pusat kota Jakarta akan memberi sobat sebuah kantung belanja dari bahan kain blacu yang mengkampanyekan peduli lingkungan hidup. Ya kaga' gratis sih lah .... haree gene mo gratisan ...makasih dahh. Sebabnya satu tas belanja itu tentu aja ongkosnya lebih mahal ketimbang biaya untuk selembar kantong kresek.
Berbagai supermarket dan mall di Jakarta mengimbau masyarakat untuk aware terhadap sampah plastik, yang memang kini jumlahnya makin menjadi-jadi.
Hehehe .... cape deh ...bunda lagi aware banget ama lingkungan hidup?? Ya betul para sobat-sobat bunda tercinta.
Plastik kresek (plasticbag) sejak lama sudah diketahui termasuk sampah yang paling sulit diurai. Perlu waktu sampai 200 tahun agar bisa hancur bersama tanah jika dipendam dalam-dalam didalam tanah. Gerakan mengurangi sampah plastik juga terjadi di berbagai negara antara lain di China.
Padahal sebagai khalifah di muka bumi ini, kita semua wajib melestarikan alam semesta dan lingkungan hidup dengan sebaik-baiknya. Agar hidup di dunia menjadi makmur sejahtera penuh keberkahan dan menjadi bekal di hari akhir kelak.
“ Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada Nya….” (Al A’raaf 56).
Menjadi tugas bagi manusia sebagai khalifah di bumi ini untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup untuk kesejahteraan hidup manusia di bumi ini :” Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala seuatu menurut ukuran “ (AL Hijr 19)

Mencintai lingkungan sudah selayaknya menjadi gaya hidup kita sehari-hari. Kalau sudah jadi gaya hidup, masa iya sih tega buang sampah sembarangan. Masa iya sih masih mau bertahan dengan memakai kantung-kantung plastik yang jelas-jelas mengganggu kesehatan, merusak lingkungan dan membuat kita semua jadi tidak nyaman.

17 komentar:

  1. Emang bun, sekarang ini makin banyak orang yang tidak peduli dan berempati tehadapan orang-orang maupun lingkungan sekitar. Saya ngajak tetangga-tetangga untuk peduli lingkungan aja juga susah bgt. Maklum di kampung. Yang bisa kita lakukan ya harus mulai dari diri kita sendiri.

    BalasHapus
  2. saya setuju bun cintai lingkungan..kita memang ditugaskan oleh Tuhan untuk mengelola bumi ini...

    BalasHapus
  3. Setuju sekali bunda...
    Disini juga lagi digalakkan pemakaian kantong2 belanjaan dari bahan aman...
    Kita memang harus peduli sama lingkungan ya bunda...

    BalasHapus
  4. wah hebat bunda...bumi bukan milik kita, tapi kitalah yang dimiliki Bumi, jadi kita sebagai "tamu" harus tahu diri and jangan merusak... mari lestarikan lingkungan, hijaukan rumah kita, hijaukan lingkungan kita maka hijaulah bumi ini...

    BalasHapus
  5. Seep Bunda... Setuju...

    BalasHapus
  6. Wach ide bagus bunda...jadi tambah indah aja lingkungan kita

    BalasHapus
  7. waduh cuman ngga gratis yach ? . pd hal yg doyan yg gratis2 bunda :)

    BalasHapus
  8. sebaiknya juga supermarket menyediakan daun pisang untuk pembungkus, atau yang dari bambu... lagi-lagi masyarakat luas yang jadi korban untuk membeli tas itu... yang agak adil dong...

    BalasHapus
  9. ia bunda..paling sebel kalo liat orang2 pake kanton plastik kresek secara berlebihan. padahal spt kata bunda, butuh 200 tahun utk bisa hancur...

    nice posting bunda..

    BalasHapus
  10. Bagus Bun...besok besok kalo belanja ga usah bawa kresek...masukin aja dalem jaket bun..udah ngirit, gratis ga pake bayar...ga mencemari lingkungan.....kekekeke....

    BalasHapus
  11. setuju bun..
    mendingan belanja bawa tas sendiri dari rumah biar gak nambah lagi sampah plastik ya...

    BalasHapus
  12. yup! persoalan save our planet dengan mengubah komoditi pengangkut blanjaan dari plastik bag ke paper bag to recycled bag emang yoi, cuman kalo itu cenderung lbih gede dalam daftar menu belanja bulanan wahhh jalan gak yah, terus apakah itu mahal untuk para konsumeris pasar tradisional?? hmmm

    BalasHapus
  13. saya sependapat dengan bunda....

    BalasHapus
  14. sudah saatnya kita bergerak dan peduli dengan lingkungan sekitar, alam semesta ini...

    BalasHapus
  15. @ Mulyati : salahsatu sifat buruk manusia adalah tidak suka jika ada yg menegur. Yang penting memang dimulai dari sendiri, dari komunitas terdekat dan akhirnya menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
    Salam

    @ Tukang Arsip : yaps betul sekali, semoga kita bisa menjalankan amanah itu sebaik-baiknya dengan mencintai bumi kita dan menjaganya dari kerusakan.

    @ Atca : wah selamat deh, semoga terus berlanjut dan membuat masyarakat sadar bahaya plastik ya mbak. Salam

    @ Orang Pinggiran : bukan tamu mas, persisnya adalah wakil Allah di muka bumi jadi sebagai wakilNya mestinya kan menyandang amanah. maka amanah itu semestinya tidak disalahgunakan tapi dijalankan sebaik-baiknya.Salam

    @ Hangga Nuarta : terimakasih nak

    @ Baka Kelana : semoga dgn makin banyak yg sadar bahaya plastik, pemakaian jadimakin berkurang. tks

    @ Jaloe : ya ga gratis kang Jaloe ... Brand Image alias Logo di tas blacu itu yg jadi mahal. mungkin bisa dibilang keberpihakan setengah hati ya Kang

    @ suryaden : ya bang, akal-akalan marketing supermarket atau pusat perbelanjaan ada2 aja ya. tapi setidaknya kita bisa menyikapi lebih ke yg positif aja.

    @ budiawan hutasoit : semoga bang budi kalo belanja ga pake kresek tapi pake sarung trus dibuntel ya bang... hehehe :P
    ya gitulah bang ..semua bentuk penyadaran memang perlu waktu ya..at least pada diri sendiri dan lingkungan terdekat kita dulu bang
    salam

    @ yumaima : ya bagus itu, masuk belanja badannya cungkring begitu keluar mendadak jadi tambun ..hehehe :P ntar ketangkep dibilang ngutil huhuhu

    @ anna fardiana : makasih mbak..semoga bisa menularkan kpd lingkungan teman2 ya

    @ Senoaji : yg penting adalah memberikan penyadaran mas, terutm justru kpd para pengambil keputusan agar dlm anggaran tersedia utk pengendalian sampah

    @ @Coy : terimakasih bung, semoga termasuk yg aktif dlm masalah pelestarian lingkungan ya

    @ Ifoel : memang harusnya begitu bang. coba tengok dalam APBD adakah anggaran utk penghijauan dan menyadarkan masyarakat agar aware thd masalah ini.

    BalasHapus
  16. wah iya tas blacu kyk jaman jepang malah lebih bermanfaat bisa didaur ulang

    BalasHapus
  17. @ Diary Pink : iya mbak.. lebih ramah lingkungan dan bisa memanfaatkan produk lokal. seperti di Jogya, bagus2 tuh tas batik dari kain2 perca untuk bawa belanjaan. kalo kotor kan tinggal dicuci aja, ya kan

    BalasHapus

sobat Bunda semua, terimakasih sudah bersedia meninggalkan komentar. Mau nyampein kritik juga boleh... Monggo tak perlu ragu-ragu.
Jika ada kekeliruan, mohon dimaafkan yaaa