3.24.2009

Susu Formula

* foto : http://llli.org
Dua pekan terakhir rasanya semua berjalan tidak sesuai rencana. Cuaca yang seringkali tak bersahabat, membuat jaringan internet ikut-ikutan ngambek. Beberapa kali naskah yang mau dikirim by email ikut gagal... hhmmh ... sabar..sabar...sabar...
Itu sebabnya adakalanya bisa ngeblog, tapi tiba2 terputus dan ga bisa OL. Jadi mohon maaf para sobat jika belakangan jarang2 singgah di blog rekan2 semua.

Nah kali ini ada info penting, khususnya untuk ibu-ibu yang masih punya anak2 balita dan minum susu formula. Bagaimanapun selain ASI, pastinya susu formula jadi andalan ibu2 untuk anak2 agar bisa tumbuh kembang dengan maksimal. Hanya sayangnya belakangan ini banyak iklan di media yang terlampau berlebihan. Terutama yang berkaitan dengan khasiat DHA, Gangliosida, Lutein, Sphyngomyelin. Akibatnya, banyak ibu yang begitu mempercayai khasiat susu formula yang konon mampu meningkatkan kecerdasan anak.

Badan Pengawas Obat dan Makanan sebetulnya sudah mengeluarkan larangan penambahan DHA, ARA, Gangliosida, Lutein untuk susu formula bayi dan lanjutan sejak 10 Juli 2008. Mengapa begitu? Tampaknya pelarangan ini berkaitan dengan tidak adanya atau belum ada bukti ilmiah atas kandungan beberapa zat tersebut terhadap kesehatan terutama yang dikaitkan dengan meningkatnya kecerdasan anak. Terbukti dengan gencarnya iklan produk susu yang begitu ramai di berbagai media mampu merontokkan kepercayaan ibu terhadap ampuhnya ASI (air susu ibu).

Masalahnya di Indonesia
bayi rata-rata hanya diberi ASI saja kurang dari 2 bln. Di Indonesia hanya 14% ibu menyusui eksklusif selama 5 bln. Ini sangat menyedihkan. Sebab dengan begitu masih ada ibu Indonesia yang belum menyadari betapa berharganya zat2 yang terdapat dalam ASI jika dibandingkan dengan susu formula yang banyak mengumbar fakta yang belum terlihat buktinya.

Mungkin ibu2 yang masih perlu membeli susu untuk anak-anak balita jadi bingung dengan info ini? Ngga perlu bingung, sebab peraturan ini tidak menyebabkan susu yang beredar tergolong berbahaya. Hanya saja tidak diketahui khasiat yang sebenarnya. Karena klaim kandungan gizi yang tercantum dalam kemasan termasuk yang dipandang melanggar aturan BPOM, itu saja. Intinya mulai Juli 2009 mendatang, ibu2 akan membeli susu formula untuk bayi atau balita dengan informasi gizi yang disesuaikan dengan aturan baru dari BPOM.

Lantas apa yang harus dilakukan? ya tentu saja lebih jeli dalam membaca informasi dalam kemasan produk. Apapun yang ditulis dalam kemasan atau bombardir iklan yang begitu gencar, tetaplah ibu harus menjadi konsumen yang bijak untuk keluarganya.

* tulisan dengan warna kuning adalah informasi yg berasal dari sumbernya
jika sobat blogger ingin mengetahui lebih lanjut.

26 komentar:

  1. Terima kasih bunda..very usefull tuh.Sekarang masih untuk keponakan, insyaAllah nanti untuk anak2 saya...

    BalasHapus
  2. wah..iklan susu formula saja kian banyak,....klo ASi diberikan hingga / sampai berapa bulan...?

    BalasHapus
  3. oh begitu ya bunda ,,, sep lah. walaupun saya tidak bakalan menyusui hehe.

    sebagai pegangan ...

    BalasHapus
  4. Maaf Bunda, aku pengin nanya, kalo habis menyusui bayi apa nanti bentuk payudara bisa kembali kayak sebelumnya??
    Maaf, aku cuma mewakili calon Ibu dari anak2ku, yg msh ragu mau ngasih ASI apa Formula.

    BalasHapus
  5. ASI memang tetap yang terbaik lah untuk anak2 kita...
    semoga saja, ketika sudah saatnya saya punya anak, bisa menyusui...

    BalasHapus
  6. hmm... mengubah persepsi masyarakat... mengenai DHA bisa ga yak....

    BalasHapus
  7. Iya, perlu upaya yang gencar mengubah persepsi masyarakat, sebagaimana gencarnya iklan dalam membentuk persepsi penggan terhadap DHA dan EPA

    BalasHapus
  8. wah kudu tau nie, soale belon pengalaman sama gini, jadi suamia ja belon :D

    mau baca dulu ya artikelnya bunda :D

    BalasHapus
  9. gemana dengan bayi yg emang gak doyan ASI bun, dgn sendirinya gak mau konsumsi ASI gitu. wen punya ponakan doyan ASI gak nyampe 6 bulan, udah dpaksa tetep aja gak mau, ada pengaruh ma perkembangan ma pertumbuhannya gak tu, bun?

    BalasHapus
  10. Nice and useful post Bunda...:)

    ASI adalah yang terbaik tidak saja bagi si bayi, tetapi juga bagi si Ibu. Kandungan ASI belum ada yang bisa menyamai kesempurnaannya, siapa dulu penciptanya...:)
    Selain manfaat yang didapat si bayi, memberikan ASI sesuai aturannya juga menjadi faktor mengurangi resiko kanker payudara.

    Alhamdulillah bunda, saya bisa memberikan haknya keempat anak saya eksklusif 6 bln dan berlanjut sampai 2 thn lebih.

    Makasih banyak Bunda...*mmoaah...*

    BalasHapus
  11. siplah,,,susu formula sebgai susu kedua sesudh ASI.,,,,

    BalasHapus
  12. nice post bunda...ASI...tentu dong...
    biasanya bayi yg minum susu formula lebih rentan terkena obesitas yg mengganggu perkembangan motoriknya..

    internet lemot, hal biasa itu bunda...2 minggu lalu juga inet saya sempat tewas seminggu hehehe..

    BalasHapus
  13. Posting yang menarik dan sangat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi wanita baik yang belum menikah maupun yang sudah menikah.

    Salamj Bunda

    BalasHapus
  14. ternyata industri susu, dan industri yang berkaitan dengan kesehatan banyak yang nggak fair dalam memasarkan produknya, termasuk masalah imunisasi kalu nggak salah yaa kita terlalu berlebihan, padahal manfaatnya belum ada penelitaian

    BalasHapus
  15. Yup...setauku emang ASI terbaik buat buah hati kita ya bunda..
    nice info bunda.

    BalasHapus
  16. ASI memanggggg is the best.....buat anak anak dan juga bapaknya anak anak......jiaaaaaaaaaaaaaaaa.....mangap Bun...biasa celamitan ga jelas....mangappppp.....
    Tapi dimana mana ASI memang terbaik dari pada susu kaleng......Maka...Susuilah buah hati anda hingga umur 2 tahun........selebihnya ditanggung penumpang dan sopir

    BalasHapus
  17. padahl digembar gemborin DHA dan prebiotik wkwkwkw.. kita konsumen..hoOh aja..soalnya g ada info

    BalasHapus
  18. iya Bun..ASI tetap the best, mudah2an nanti klo Linda punya anak bisa teliti membeli sufor..makasih infonya

    BalasHapus
  19. anak ku 13 bulan masih dikasi ASI bund... susu formula cuma untuk cemilannya aja...

    tp kok sering demam panas jg ya... katanya asi bikin bayi kebal ..

    gimana tuh bund.. tekor juga gw dalam sebulan beberapa kali ke dokter... padahal imunisasinya dah lengkap bund..

    sore ini mo kedokter lg nih.. masih panas soalya..

    tp syukur jg gak pernah sampe step.

    BalasHapus
  20. hihi.. nuhun bunda leres pisan. mun beli barang apa sj mesti baca-baca dulu kandunganya... :D

    BalasHapus
  21. mantap dah artikelnya bunda,
    nambah info tentang susu formula

    BalasHapus
  22. @ rayearth2601 : sebenernya ga cuma ke susu formula juga ya mas.. utk produk lain juga kita mesti mau baca info pd kemasannya

    @ jaloee : info dan sosialisasi ttg hak-hak konsumen kang.

    @ Sang Penyamun : wah kalo soal demam bunda rasa emang udah tepat ke dokter. tapi coba dicermati kesehariannya gimana. lihat di buku KMSnya apa grafiknya naik. kalau naik, artinya sehat bang. ASI tetap diberikan sampai anak usia 2 tahun. hanya saja anak usia 13 bulan mestinya sudah dapat MP-ASI : makanan padat pendamping ASI.
    tengok juga info di http://9monthsmagazine.blogspot.com

    @ Linda Belle : betul sayangku. Biar ibu2 pada melek bahwa ASI is the best.

    @ Cebong Ipiet : iya mbak bong.. bunda sekadar menyampaikan bagian dari hak Konsumen yaitu hak mengetahui Informasi Produk Yang Benar

    @ Brown Sugar : hehe bisa aja si eneng.. bapaknya mah ga usah disebut atuh

    @ Atca : ASI is the best sudah terbukti secara ilmiah dan diakui pakar2 kesehatan anak

    @ BIG SUGENG : betul sekali mas, masalahnya informasi iklan lebih gencar sebab punya dana besar sementara UU Perlindungan Konsumen sejak dulu mati suri ga berdaya

    @ abang : makasih bang, mengajak para sobat blogger utk lebih 'aware' en kritis terhadap iklan produk yg begitu gencar

    @ mama hilda : betul mama hilda..sebetulnya sudah banyak penelitian ttg bayi yg mendapat ASI dan yg mendapat susu formula. hanya saja beritanya tenggelam di antara lautan iklan DHA, dlsb itu.
    soal inet lemot..ternyata sama ya di sana juga gitu...hmmmh dunia maya juga musti banyak sabarnya ya

    @ TUKANG ARSIP : ya betul... pokoke kalo ga urgent banget gak perlu.

    @ Umi Rina : syukur alhamdulillah.. alangkah bahagianya anak2 tercinta ya umi.
    salam sayang untuk anak2 dan untuk uminya juga

    @ namaku Wendy : rasanya aneh juga ya ada bayi ga suka ASI. Ini mungkin cara pemberiannya yg keliru. dari berbagai literatur yg bunda baca, semua bayi tak pernah menolak ASI. bahkan dengan menetek, "bonding" atau hubungan ibu dengan bayinya semakin erat. Kalau hal pertumbuhan tentunya tergantung bagaimana asupan nutrisi yg diperoleh si kecil sehari-harinya ya mbak.

    @ gdenarayana : 'aware' dan kritis soal informasi dalam kemasan produk tak ada kaitannya dengan seseorang sudah berkeluarga atau belum.. gitu kan ya bli Nara..hehe

    @ Erik 243911 : memang tidak mudah mengubah 'mindset' yg sudah mengakar mas.. namun harus terus diupayakan.

    @ subagya : mengubah persepsi memang tidak mudah namun harus ada upaya yang terus menerus agar masyarakat juga tahu dalam setiap gencarnya iklan itu ada informasi yang disembunyikan atau bahkan sesat.
    welcome back aa mochal

    @ Anna Fardiana : semoga lekas dapat momongan dan dapat merasakan betapa bahagianya mampu memberi ASI.

    @ riosisemut : dari berbagai artikel yang pernah bunda baca sih tak ada kaitannya antara bentuk payudara dengan menyusui. sekarang sudah banyak spa yg menyediakan perawatan khusus untuk ibu hamil. begitu juga produk2 kecantikan yg menunjang penampilan ibu hamil agar tetap oke. so..ngga usah khawatir mas rio

    @ JONK : paling tidak, bisa memberi info untuk familinya ya JONK..

    @ Bang Ir : ASI bisa diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. secara eksklusif bayi hanya diberi ASI saja sejak usia 0-6 bulan. setelah usia 7 bulan bayi juga mendapat MP-ASI a.k.a Makanan Pendamping ASI. dengan asumsi pada usia itu bayi kebutuhan untuk tumbuh kembang sudah semakin tinggi jadi tidak cukp hanya dari ASI saja. begitu bang Ir..

    @ ajeng : wah senengnya bisa ngasuh ponakan2. pastikan para ponakan mendapat yg tebraik dari para bundanya, Jeng.

    BalasHapus
  23. @ ~PakKaramu~ : haha ..salam juga pak Ustad... lama nian tak ziarah.. banyak lawatan ke?

    BalasHapus
  24. bunda, salaam...
    iya ini soal ASI eksklusif sangat meresahkan, sy pernah aktif dalam mebuat propaganda asi eksklusif (membantu teman2 di beberapa ngo yg promote hak anak dan perempuan -->2003-05)... salah satu kabar menyenangkan kita, jumlah ibu yang memberi asi eksklusif 6 bulan meningkat dari tahun ke tahun (prosentasenya naik dihitung per jumlah kelahiran)... yang meresahkan: itu terjadi di kalangan menengah ke atas (yg tentunya lebih mudah menyerap info yg lbh "rumit2" dan akses info juga lbh lebar)

    sedangkan pada golongan menengah ke bawah, angka prsentase tidak banyak berubah. bahkan di kampung2 yg ekonominya lbh lemah, info terbanyak datang dari tipi (iklan maksudnya) dan di kota-kota, bila ibu melahirkan sudah ada sponsor yg memberi se-tas produk susu formula. kesulitan terbesar untuk menggalakkan ASi eksklusif pada perempuan pekerja (sektor formal atau non-formal --- sama saja asal mereka bekerja pada majikan pengusaha) adalah ketiadaan ruang khusus penitipan anak di mana ibu bisa meluangkan waktu utk menyusui anaknya... dan bahkan bila ibu yg paham untuk menyimpan ASinya (kalau dia berniat) masih belum tahu benar penyimpanan ASi tanpa pake kulkas...

    ahhh, bunda, belum lagi, waktu di papua (2007) yang saya temui malah bikin puyeng, sekolah akademi perawat malah mengajarkan asi eksklusif itu hanya 4 bulan....

    apa kita bikin blog soal ini, bunda? di jakarta kan ada Sentra Laktasi, aku belum pernah tau lembaga itu, sapa tau mrk mau melirik soal penyebaran info di dunia maya ini, ga hanya seminar atau aksi langsung?

    BalasHapus

sobat Bunda semua, terimakasih sudah bersedia meninggalkan komentar. Mau nyampein kritik juga boleh... Monggo tak perlu ragu-ragu.
Jika ada kekeliruan, mohon dimaafkan yaaa